Sabtu, 10 April 2010

Polanharjo, negri dengan limpahan air...

Selama empat hari ini, saya dan keluarga kecil saya berlibur di Klaten, daerah asal suami saya. Suami saya asli Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah. Gubernur Jawa Tengah saat ini, Bibit Waluyo, juga berasal dari kecamatan Polanharjo. Rumah beliau semasa kecil tidak jauh dari kediaman mertua saya. Polanharjo, salah satu kecamatan di Klaten bersebelahan dengan kecamatan Delanggu yang terkenal dengan daerah pemasok beras kualitas unggul. Polanharjo sebenarnya juga daerah pemasok beras, namun namanya kalah tenar dengan Delanggu. Polanharjo sebenarnya lebih besar sumbangsihnya dalam memasok beras dibanding Delanggu, bahkan hasil penenan dari Polanharjo diaku sebagai Beras Delanggu pula. Polanharjo maupun Delanggu sebagai daerah pemasok beras, memiliki kecirian yang hampir sama. Dua daerah ini sangat kaya akan sumber air. Air jernih yang mengalir melimpah ruah sepanjang tahun bahkan pada musim kemarau sekalipun.



Adalah tidak mengherankan bila penggunaan lahan di Polanharjo sebagian besar merupakan persawahan yang membentang luas. Area persawahan yang sepanjang tahun ditanami padi karena airnya yang melimpah ruah. Padi nampak menghampar disepanjang jalan yang dilewati, aliran air yang jernih mengalir deras di parit-parit kecil kanan-kiri jalan yang membelah area persawahan. Bau persawahan basah yang khas sangat kental sekali, apalagi jika melewati area ini di pagi dan sore hari, sejuk sekali diterpa angin yang segar tanpa polusi, pasti banyak sekali kandungan oksigennya, pas untuk relaksasi dan menghilangkan segala kepenatan.



Air yang mengalir di daerah ini tergolong air bersih. Air yang mengalir bersumber pada mata air. Ada sekitar 6 titik mata air di daerah ini. Air bersih menyembur deras dari pusat-pusat mata air. Sebagian dari air yang mengalir disini bisa jadi masuk air golongan A meski untuk lebih meyakinkan emang harus dicek laboratorium dulu. Bicara tentang penggolongan-penggolongan air, saya jadi teringat dengan matakuliah Evaluasi Sumber Daya Lahan yang diajarkan Pak Maryo jaman saya masih belia dulu...^_^. Dan saya menduga, sebagian air yang mengalir disini masuk golongan A terutama yang paling dekat dengan sumber mata air karena belum terkontaminasi dengan limbah-limbah dari masyarakat. Ini dikuatkan dengan adanya pabrik air mineral terkenal yang didirikan di daerah ini.



Yang paling saya gemari disini adalah ketika membasuh muka. Setelah membasuh muka, kulit menjadi segar sekali. Airnya benar-benar berbeda dengan yang di Jogja. Airnya bersih dan segar sepertinya kandungan oksigen dan mineralnya cukup tinggi. Selain menjadi daerah penghasil beras, Polanharjo juga kaya akan ikan air tawar dan bebek. Air yang melimpah ruah disini juga dimanfaatkan warga untuk perikanan darat dan peternakan bebek, hanya saja kolam-kolam ikan yang begitu banyak disini belum dikelola dan dikomersialkan menjadi tempat wisata pemancingan seperti yang di rawa jombor, misalnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar