Minggu, 24 Februari 2013

Tips Pintar untuk Anak Susah Makan

Saat Attar lahir 4 tahun yang lalu, atau tepatnya pada 16 Januari 2009, saya mulai belajar memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi tiap tahapan usianya. Saya memulainya dengan memberikan ASI eksklusif dari 0 hari sampai usianya 6 bulan. Produksi ASI yang berkualitas dan berlimpah membuat tubuh baby Attar sehat dan montok sekali saat itu.  Perkembangannya pun pesat, saat usianya baru 50 hari Attar sudah dapat tengkurap sendiri tanpa saya bantu. Saat usianya 6 bulan, Attar sudah dapat duduk mandiri dan tumbuh gigi serinya yang atas. Bagi saya momen-momen itu adalah hal menakjubkan dan suatu anugrah bagi saya. Apalagi sebelumnya saya mempunyai kekhawatiran tak dapat memberinya ASI Eksklusif. Namun segala kekhawatiran saya sirna setelah saya dapat melaui 6 bulan pertama dalam kehidupan Attar untuk memberikan haknya sebagai wujud kasih sayang dan pemenuhan kebutuhan gizi untuknya. Dampak pemberian ASI Eksklusif itu sangat nyata, alhamdulillah Attar tak pernah sakit dalam masa 6 bulan awal kehidupannya, daya tahan tubuhnya bagus sekali. Bagi para Ibu yang baru saja melahirkan, yuk beri ASI Eksklusif tuk buah hati tersayang agar pertumbuhannya optimal dan terhindar dari penyakit.

Gambar Attar saat usia 50 hari dan 2,5 bulan


Gambar Attar saat usia 6 bulan, sudah duduk sendiri

Setelah usianya 6 bulan, saya mulai mengenalkannya Makanan Pendamping ASI (MPASI) dan tetap terus memberinya ASI sampai usianya 3 tahun. Pada awal pengenalan MPASI, saya mencoba memberinya biskuit bayi yang direkomendasikan Dokter Spesialis Anak (DSA), karena saat itu jujur saja saya masih belum pintar memasak bubur dan sedang bereksperimen dengan berbagai masakan bayi rumahan, maklumlah saya tinggal berjauhan dari orangtua, jadi semuanya serba mandiri :). Setelah bereksperimen berulangkali, akhirnya saya bisa juga membuat MPASI sendiri dan sukses, baby Attar pun sangat lahap memakannya, horeeee, saya girang banget!. Sampai usianya 9 bulan, saya memberinya makan sekali dalam sehari sesuai anjuran DSA, selebihnya masih ASI. Makanan favorite anak saya saat itu adalah bubur kuning telur seledri. MPASI buatan saya ini selalu ludes disantap baby Attar, seneng deh rasanya, berhasil membuat makanan yang pas dengan selera anak. Dan saya pun semakin rajin membuat variasi masakan untuk Attar.


Namun, bukanlah tanpa kendala memberi makan pada anak. Sebagai Ibu muda dan baru pertama kalinya punya anak tentu banyak sekali yang harus saya pelajari. Masalah mulai muncul saat anak sudah mulai bosan dengan rutinitas makannya. Yang pada awal pengenalan hanya makan sekali sehari, kemudian saat memasuki usia 9 bulan menjadi dua kali sehari dan setelah menginjak 1 tahun mulai tiga kali sehari. Dan ternyata, semakin padat jadwal makan anak membuat anak kurang menikmati rutinitas makannya. Meskipun makanan selalu saya buat variasi, namun yang namanya mood makan anak tak bisa ditebak. Dalam soal makan, Attar terbilang fluktuatif, terkadang makannya banyak dan lahap, namun ada kalanya cuma makan sedikit dan kurang bernafsu.


Saat usia Attar menginjak 1+, dia sempat menjadi picky eater, pemilih banget soal makanan. Kalau sudah senang sama ikan, bakalan ikan terus yang dicari, kalau maunya makan sop ya sop saja, tidak mau nasi maupun lauknya, sampai pusing deh :(. Saya sering berpikir, kalau begini terus, maka kebutuhan gizi Attar bisa tak terpenuhi. Apalagi semenjak bisa berjalan di usianya 1 tahun, berat badan naiknya tak signifikan tiap bulannya, karena selain mulai picky eater aktifitasnya  pun super aktif, seperti tak punya rasa capek. Padahal di masa pertumbuhannya, kebutuhan gizi harus terpenuhi agar tumbuh kembangnya optimal. Sebagai Ibu yang lumayan melek ilmu, saya tertarik belajar memahami konsep gizi seimbang, saya bisa mendapatkannya dari buku, internet, seminar, maupun bertanya-tanya dengan budhe-budhenya Attar yang berprofesi sebagai dokter. Dalam menyiapkan makanan untuk anak saya yang masih dalam golden period, saya harus memperhatikan jenis makanannya, jumlah/porsinya dan jadwal makannya. Jenis makanan anak saya sebisa mungkin memenuhi fungsi triguna makanan yang dianjurkan, yaitu zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.


Meski makanan yang saya buat untuk Attar telah memenuhi kebutuhan gizi di usianya, namun sikap picky eaternya membuat asupan gizinya kurang optimal. Picky eater dan aktifitasnya yang tinggi membuat berat badan Attar mulai susah naik, meskipun naik tapi hanya tipis, tak sepesat saat usianya masih dibawah 1 tahun. Saya bawa Attar ke DSA, saya konsultasikan kesehatannya sekalian melengkapi imunisasinya. Dokter yang memeriksa mengatakan Attar sangat sehat, aktif dan ceria, berarti tak ada masalah dengan kebutuhan gizinya. Status pertumbuhannya normal, gemuk bukan jaminan anak sehat, tak ada yang perlu dirisaukan, kata DSA kepada saya. Hemmm, jadi tenang deh hati saya mendapat nasehat seperti itu dari DSA.


Nasehat dokter saya jadikan semangat agar saya bisa lebih baik lagi dalam memenuhi kebutuhan gizi anak. Dan karena permasalahan anak saya yang picky eater dan sering bosan dengan rutinitas makannya, maka saya mulai bergerilya mencari-cari tips lewat dunia maya, baca-baca artikel di majalah online, blog, beli tabloid dan majalah tumbuh kembang, dan bertanya-tanya kepada yang sudah senior, hal apa sih yang bisa membuat acara makan anak menjadi menyenangkan dan ditunggu-tunggu. Akhirnya saya dapat ide dari artikel majalah online. Disitu ada tips menarik, yaitu membumbui makanan anak dengan cerita, mengaduknya penuh dengan kejutan. Nah, seketika saya malah jadi teringat masa kecil saya ketika masih disuapi Ayah saya. Saya disuapi ayah sampai umur 5 tahun, tentu memori itu masih saya ingat dengan jelas sampai sekarang. Ayah(alm) sering menyuapi saya dengan cerita-cerita lucu yang membuat acara makan saya menyenangkan. Ternyata, tips dalam artikel itu telah dipraktekkan oleh Ayah saya sedari dulu. Tak ada salahnya saya praktekkan ulang tips pintar dari Eyang kakung (kakek) Attar yang mirip dengan tips artikel di salah satu majalah online. Dan ternyata benar, Attar mirip saya, dia sangat menyenangi cerita lucu, dan dia begitu menikmati acara makannya, sesekali dia tertawa terbahak-bahak, tak terasa makanannya pun habis dilahapnya, yeahhh..., berhasil! ^_^


Seiring berjalannya waktu, keterampilan berbahasanya bertambah pesat. Di usia 3 tahun, Attar sudah pandai sekali berkomunikasi, semua kata-kata saya dapat dicernanya dengan baik. Dan saat itulah Attar siap untuk saya ajak komunikasi dua arah. Dalam kaitannya dengan tema ini, saya mengajak komunikasi dengannya untuk menentukan makanan yang hendak disantapnya. Tiap akan makan, saya bertanya padanya. 
"Nanti siang enaknya kita makan apa ya, Mas Attar?"
"Makan nasi sama Ayam goreng", jawabnya cepat.
"Oke, tapi sayurnya apa ya, biar BABnya Mas Attar lancar?"
"Brokoli kriuk", jawabnya lagi.
Ini salah satu obrolan saya dengan Attar ketika akan makan. Jadi, saya melibatkannya dalam mengambil keputusan tentang menu apa yang dia inginkan. Jika anak ikut dilibatkan dalam mengambil keputusan dalam menu makannya, dia akan dengan senang hati menghabiskan makanannya. Pelajaran moralnya, sang anak akan berlatih tanggung jawab terhadap keputusannya. Ini salah satu tips pintar dari saya ya, Moms :).


Selain melibatkannya dalam mengambil keputusan tentang menu apa yang dikehendakinya, saya juga tak ragu mengajaknya ke dapur. Masa anak-anak kan masa bereksplorasi, biarkan anak turut membantu di dapur sebagai bentuk eksplorasinya. Misalnya, dengan memintanya mengambilkan bawang putih, bawang bombay, bawang merah, garam, gula dan sebagainya. Attar sudah pintar sekali lho dengan bumbu-bumbu dapur dan macam-macam sayuran, walaupun anak lelaki tak ada salahnya diajak ke dapur kan Moms, koki-koki handal itu biasanya juga dari kaum adam kan ya? :). Yang paling disenangi Attar saat ke dapur adalah kegiatan mengocok telur dicampur sayur, telur dadar sayuran adalah salah satu makanan favorite anak saya. Selain itu dia juga sangat bersemangat membantu saya ketika sedang memasak spaghetti ayam yang juga menjadi makanan favorite anak saya. Meski hobi makan spaghetti, saya tak melupakan fungsi dari triguna makanan, simak komposisinya : mie spaghetti sebagai zat karbohidrat, ayam sebagai zat pembangun, dan tomat segar sebagai zat pengatur. Bumbu-bumbu jumlahnya secukupnya dan tak memakai pengawet maupun MSG, semua segar dan alami. Saya sangat bersyukur, Attar sangat menyukai sayuran dan buah sehingga saya tak perlu sembunyi-sembunyi dalam memberikan sayur dalam makanan sehari-hari. Dengan melibatkan anak dalam proses memasak, dia akan merasa bangga telah ikut membuat masakan yang lezat dengan jerih payahnya, sehingga saat makan dia akan lebih menikmati. Ini tips pintar lainnya dari saya ya, Moms :).

Attar membantu mengocok telur & makan dengan lahap hasil karyanya :)


Attar lahap makan Spaghetti ayam hasil kreasinya bersama Bunda :)


Tips pintar berikutnya, sering-sering mengajak teman-temannya untuk makan bersama di rumah. Kegiatan makan bersama dengan teman-teman bermainnya juga akan membangkitkan nafsu makan sang anak. Apalagi saat ini Attar masih menjadi anak tunggal sehingga dia sangat senang bila saat makan ada temannya. Makan bersama juga melatih kompetisi yang sehat, karena anak termotivasi untuk tak mau kalah dengan temannya dalam hal makan sehingga cepat menghabiskan makanannya. 

Gambar Attar di suatu sore, makan Bakso Sapi  sebagai makanan selingan
bersama saudara2 sepupunya :)


Dan, tips pintar saya yang satu ini sangat jitu untuk dipraktekkan, yaitu memberinya vitamin Seven Seas. Seven Seas Emulsion mengandung vitamin yang lengkap yaitu A, D, E, C, B6 dan omega 3 (DHA) dari minyak ikan Cod yang membantu dalam menjaga kesehatan tubuh, kesehatan gigi dan tulang yang kuat, sehingga sangat bagus untuk menunjang tumbuh kembangnya dan turut memenuhi kebutuhan gizi anak. Selain itu, vitamin Seven Seas juga dapat membantu dalam meningkatkan nafsu makan anak. 



Saya memberikan vitamin Seven Seas kepada Attar 15 menit sebelum makan paginya sebanyak 2 sendok teh. Sebenarnya tak ada aturan baku, diminum setelah atau sebelum makan. Namun saya lebih memilih memberikannya sebelum makan pagi. Alasannya, karena dalam keadaan lambung kosong, vitamin akan lebih mudah terserap ke dalam tubuh, sehingga efeknya lebih optimal. Dan menariknya lagi, beberapa saat setelah minum vitamin, lambung akan terangsang untuk mengirim sinyal ke otak, pesannya tentu saja "aku lapar", hehehe, dan si anak pun akan lebih nafsu makannya lho ^_^. 

Rasa jeruknya yang alami & segar membuat Attar
sangat senang minum vitamin Seven Seas

Berkat ketelatenan dan kesabaran seorang Ibu dalam mencari solusi masalah makan pada anak, tentunya sang anak tak akan kekurangan asupan gizi di masa emas pertumbuhannya. Meski Attar tak gemuk, tapi satus pertumbuhan dan gizinya normal, di usianya yang sekarang 4 tahun 1 bulan, Attar memiliki tinggi badan 105 cm dan berat badan 16 kg. Tak gemuk namun juga tak kurus, ideal sekali di usianya, aktifitasnya yang tinggi dan kecerdasannya menjadi bukti Attar anak yang sehat dan kuat fisik maupun psikisnya. 


Semoga tulisan ini dapat menjadi bagian dari tips pintar yang dapat diaplikasikan untuk Mom semua dalam mengatasi anak susah makan dan semoga dapat menginspirasi. 

Tulisan ini saya ikutkan dalam kontes blog "Moms and Baby's Diary" yang diadakan Seven Seas Emulsion.

Jumat, 22 Februari 2013

Yuk..., berbatik, yuk!

Dulu, bila mendengar kata batik, kesan pertama kali yang hinggap di benak saya adalah kain tradisional Jawa. Produk kerajinan yang "njawani" alias Jawa banget. Eitts, tapi itu dulu saat masih kecil, dan jangan salah ya, batik tak hanya punya orang Jawa lho, ternyata Indonesia punya banyak sekali macam batik, karena hampir di tiap daerah punya batik, kan?. Batik bagi saya ibaratnya sudah mendarah daging, sejak kecil saya menyenangi batik, apalagi saya asli Jogjakarta, yang notabene  merupakan salah satu kota penghasil dan pelestari batik. Dimana-mana ada pusat pembuatan batik, toko batik, butik batik. Jogjakarta adalah salah satu gudangnya batik di Indonesia. Budaya berbatik di Jogja masih sangat kental, instansi-instansi pemerintah, swasta, dan sekolah-sekolah selalu membumikan batik dengan mengenakannya sebagai seragam setiap hari Jum'at. Budaya berbatik memang harus terus dilestarikan agar batik tak punah di negeri tempatnya dilahirkan. Kalau tidak kita sendiri, siapa lagi donk?


Batik Indonesia sebenarnya banyak sekali ragamnya, hampir di tiap provinsi mempunyai produk batik, sehingga batik yang ada di Indonesia ini sangat kaya akan nilai seni dan budaya. Seiring perkembangan jaman, model baju batik pun semakin beragam mengikuti trend masa kini. Bila dulu memakai baju batik itu terkesan tua, kuno dan "ndeso", maka dengan berbagai inovasi dalam dunia fashion saat ini, batik pun tampil sebagai pakaian yang berkelas dan fashionable. Efeknya, banyak anak muda yang kini mulai menggandrungi baju-baju batik. Kini, untuk memiliki baju-baju batik yang trendy dan elegant, kita dapat dengan mudah menemukannya di butik batik ataupun toko batik. Apalagi saat ini juga mulai menjamur toko batik online yang memudahkan kita untuk belanja dari arah mana saja tanpa harus mendatangi langsung tokonya, cukup ada jaringan internet dan online, maka belanja pun menjadi praktis dan menyenangkan.


Tak bisa dipungkiri, nilai seni yang tinggi pada selembar kain batik membuat bangsa lain begitu memujanya. Batik adalah warisan leluhur yang telah menjadi ciri khas bangsa Indonesia dan selamanya tetap menjadi milik orisinil Indonesia. Oleh karenanya, sebelum batik diklaim sebagai produk lokal negara tetangga, sudah saatnya bangsa Indonesia melindungi batik untuk tetap lestari di bumi pertiwi. Dan sekarang kita dihadapkan pada masalah baru, akhir-akhir ini ada "batik" tiruan dari negara lain, tapi tentu saja itu bukanlah batik, seperti yang telah ditegaskan Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Ibu Mari Elka Pangestu. Duh, rasanya nyesek dada ini melihat batik Indonesia ditiru negara lain, hal ini menjadi keprihatinan bersama bagi kita semua karena produk dari luar itu sudah mulai membanjiri Indonesia, sungguh ironi negara penghasil batik mengimpor produk batik palsu dari negara lain, ini harus menjadi perhatian serius dari Pemerintah untuk segera ditindaklanjuti demi melindungi batik. Kalau sudah begini, jiwa patriotisme saya bisa langsung pada level tertinggi.


Kita harus bangga berbatik, orang luar negeri saja mengagumi batik dan bangga mengenakannya, kenapa kita tidak?. Wujud apresiasi terhadap karya seni batik dapat kita tunjukkan dengan berbatik. Melindungi para pekerja batik yang semakin langka dengan membeli produk-produknya agar mereka tetap survive menghasilkan batik. Di Yogyakarta, anak-anak Sekolah Dasar (SD) mendapatkan pelajaran membatik sebagai pelajaran muatan lokal wajib, tentu hal ini merupakan angin segar bagi kelestarian batik di Indonesia. Dengan memberikan ilmu membatik pada generasi muda diharapkan batik tak akan punah dari negeri ini. Semoga matapelajaran  ini tak hanya diwajibkan di Yogyakarta saja tapi di daerah lain perlu dicanangkan juga.


Saya sendiri adalah penggemar batik. Cukup mudah menemukan batik di kota kelahiran saya. Begitu banyak perajin batik yang masih setia dengan mata pencahariannya, terutama di daerah Bantul Yogyakarta. Batik produksi Bantul, baik yang tulis maupun cap, terkenal memiliki kualitas yang unggul. Produknya termasyur dengan kainnya yang dingin, halus, motifnya yang bagus dan warnanya yang awet. Batik koleksi saya cukup banyak, baik itu dalam bentuk kain batik yang masih utuh maupun dalam bentuk lain, diantaranya blus, celana, gamis, daster, baby doll, tas ransel, tas laptop, gendongan bayi, dan lainnya. Belum lagi jika ditambah koleksi batik milik suami dan anak, bisa-bisa gak muat lemari saya :). Saat suami sedang ada tugas dinas ke luar daerah biasanya batik adalah oleh-olehnya, sehingga koleksi batik saya tak hanya Batik asal Yogyakarta saja lho, namun dari Sabang sampai Merauke, ada batik Pekalongan, batik Bali, batik Aceh, bahkan batik Papua. Ini menjadi salah satu bukti kecintaaan saya terhadap budaya Indonesia. Semua batik bagus dan punya ciri khas yang menggambarkan kecirian budaya masing-masing daerah di Indonesia. Alangkah kayanya negeri ini, dari produk batiknya saja sudah sangat beragam dan mencerminkan kebinekaan.

Kain batik Aceh koleksi saya


Kain batik tulis Jogja koleksi saya


 Kain batik Bali koleksi saya


Kain batik Papua koleksi saya


Saya berbatik tidak hanya saat acara resmi, namun juga saat aktifitas santai, seperti rekreasi ke pantai, gunung, saat jalan-jalan ke mall, atau bahkan saat tidur, upss.. kalau yang ini pakai batik dalam bentuk daster atau baby doll donk ya, hehehe. Setidaknya, itu menjadi bukti bahwa batik sangat luwes dikenakan dalam suasana, nuansa dan acara seperti apapun juga. Kesenangan saya dalam berbatik juga ditiru anak saya, Attar, meski usianya masih 4 tahun namun koleksi batiknya lumayan juga lho. Tiap hari Jum'at, sekolahnya mewajibkan berbatik, alhasil kegemarannya berbatik tersalurkan di hari itu. Bagi saya, berbatik itu seru abis :). Dengan berbatik, saya tetap bisa tampil kece sekaligus menunjukkan jati diri bangsa, apalagi yang namanya mode sekarang ini sudah sangat banyak pilihannya ya, sehingga tak ada lagi kesan "ndeso". Sebagai masyarakat awam, yang bisa saya lakukan untuk ikut melindungi batik adalah dengan sering belanja produk-produk batik, baik itu di toko batik, butik batik, batik online, maupun langsung ke perajin batiknya. Dengan begitu, Insya Alloh batik akan tetap lestari di bumi pertiwi. Yuk..., berbatik yuk.

 Saya dalam balutan blus batik Bali, kece ya? ^_^


Attar makin cute deh berbusana batik ^_^


Tas Ransel batik keren juga lho tuk jalan-jalan ke Pantai ^_^

Artikel ini saya ikutkan dalam lomba KONTES BLOG AKU BERBATIK yang diselenggarakan oleh www.berbatik.com, semoga bermanfaat dan dapat menginspirasi.



 
a target="_blank" href="http://www.berbatik.com">



Rabu, 13 Februari 2013

Membangun Kreatifitas Positif pada Anak

Bila disuruh memilih, ingin anak cerdas atau anak kreatif, maka apa jawaban Anda?, ingin dua-duanya?, kan cuma disuruh milih satu, cerdas atau kreatif. Malah bingung ya, Moms?, hehehe... Hemmm, gak usah bingung deh Moms, anak cerdas dan kreatif itu sama-sama pentingnya, yang menjadi dasar dari tercapainya semua itu adalah anak yang sehat secara fisik maupun psikis. Anak yang sehat secara fisik terlihat dari kondisi anak yang jarang sakit, nafsu makan baik, pencernaan baik dan status gizi dan pertumbuhan normal. Sedangkan ciri anak yang sehat secara psikis yaitu anak aktif, responsif, ceria, tidurnya nyenyak dan bangun tidur ceria.

Anak yang sehat adalah pondasi dasar dari terbentuknya anak cerdas, dan stimulasi yang terus-menerus dari orangtua dan lingkungan akan membentuk anak yang cerdas menjadi anak yang kreatif. Kita harus percaya, semua anak yang terlahir di dunia ini pada dasarnya semua cerdas, namun pada perkembangannya faktor gizi, pola asuh, stimulasi dan lingkungan akan berpengaruh pada tingkat intelegensi anak di kemudian hari. Orangtua  perlu menstimulasi anak yang cerdas secara terus-menerus agar kreatifitas anak terbangun dengan sendirinya. Anak kreatif memiliki kemampuan menciptakan produk atau aktivitas baru dari hasil pemikirannya sendiri. Biasanya anak kreatif mempunyai banyak ide, rasa keingintahuannya besar, imaginatif dan produktif.

Kreatifitas anak tak muncul begitu saja, semua butuh proses yang berkesinambungan. Sebagai orangtua, banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mengasah kreatifitas anak. Anak yang kreatif adalah anak yang percaya diri dengan kemampuannya sendiri. Oleh karenanya, orangtua harus menumbuhkan rasa percaya diri pada anak, dimulai dari hal-hal yang sederhana, misalnya selalu mendengarkan ataupun menjawab pertanyaan anak dengan nada bicara yang lembut dan hangat, meskipun sang anak menanyakan hal yang sama berulang-ulang. Dapat juga dengan memuji setiap hasil karya yang dibuat anak dengan kreasinya sendiri, bila anak belum berhasil harus dimotivasi dan jangan pernah dicela. Mencela anak hanya akan membuatnya merasa tidak dihargai dan tidak berguna yang akan menghambatnya dalam proses tumbung kembangnya dalam pencapaian jati diri.

Apa sih Kreatif itu?
Beberapa waktu yang lalu, saya mengikuti seminar parenting yang diselenggarakan di Kota Yogyakarta. Acara tersebut diisi oleh para pakar yang kompeten di bidangnya masing-masing. Salah satu expert yang dihadirkan adalah psikolog anak, Dra. Ratih Andjayani Ibrahim, M.Psi. Dari paparan beliau, saya menangkap informasi, bahwa anak kreatif adalah anak yang mampu menciptakan produk atau aktivitas baru dari hasil pemikirannya sendiri secara orisinil. Anak kreatif selalu banyak ide, mempunyai daya imajinasi dan mempunyai rasa ingin tahu yang besar. Banyak faktor yang membentuk anak menjadi kreatif, antara lain kesehatan, kepercayadirian, dan keterampilan anak dalam bersosialisasi. Dan anak dikatakan kreatif jika apa yang dihasilkannya berasal dari idenya sendiri, dan produknya bersifat positif bukan hal negatif. Beliau pun bercerita, dalam menangani perkembangan psikologi anak ada hal yang cukup langka ditemuinya, beliau pernah menangani masalah perilaku anak di suatu SD, anak tersebut suka membuat stink bomb (bom bau busuk) yang membuat teman-teman dan para gurunya risau. Stink bomb yang dibuat anak SD tersebut berasal dari macam-macam kotoran yang menimbulkan bau busuk saat bom yang dibuatnya meledak. Dari contoh diatas, meskipun anak tersebut berhasil membuat suatu produk dari pemikirannya sendiri namun anak tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai anak kreatif karena hasil kreasinya bukan hal positif tapi justru merugikan orang lain di sekitarnya. Beliau menegaskan, suatu tindakan yang bersifat jahil dan usil apalagi sampai merugikan orang lain, meskipun itu aktivitas yang timbul dari ide murni sang anak tidak bisa dikatakan perbuatan kreatif. Dari situ saya dapat menyimpulkan bahwa kreatif haruslah aktifitas yang menghasilkan hal positif, yang perlu kita bangun pada anak-anak kita adalah kreatifitas positif.


Stimulasi apa yang dapat menumbuhkan kreatifitas positif pada diri anak?
Anak adalah seorang peniru yang ulung. Apa yang dilihatnya dan didengarnya begitu mudah diserap oleh otaknya. Oleh karenanya, membiasakan kebiasaan baik sejak dini sangat diperlukan untuk membentuk karakternya kelak. Pendidikan untuk anak dimulai dari keluarga, terutama dari sang Ibu yang sejak mengandung telah mendidiknya. Usia balita adalah usia bermain, sebagai orangtua kita tidak boleh mengambil hak mereka karena masa kanak-kanak tak akan terulang lagi. Mendidik anak yang paling menyenangkan adalah melalui kegiatan bermain. Bermain menstimulasi kreatifitas anak untuk menuangkan ide-ide orisinilnya. Pendampingan orangtua di masa-masa ini sangat diperlukan, selain akan mempererat ikatan batin, anak juga perlu dibantu untuk memecahkan masalah-masalah sederhana (berkaitan mainannya), anak juga perlu diajari cara memainkan mainannya dengan benar. Pendampingan orangtua sangat diperlukan untuk mengarahkan pikiran dan perilaku anak, karena anak belum mengerti mana yang baik dan buruk, mana yang boleh atau tidak boleh, sehingga dengan pendampingan yang baik maka kreatifitas yang dihasilkan oleh anak akan bersifat positif. Anak yang sering ditemani dan didampingi orangtua saat bermain mempunyai kemampuan motorik, kreatifitas dan kecerdasan emosi yang bagus.


Bagaimana cara saya mengasah kreatifitas anak?
Untuk mengasah kreatifitas anak, saya sering mengajak Attar jalan-jalan melihat alam sekitar, dari situ saya dapat mengenalkan berbagai macam tanaman, binatang ataupun benda lain yang kami temui di jalan. Kegiatan jalan-jalan bersama keluarga merupakan momen spesial bagi kami, dan tentunya Attar akan mengingatnya sampai dewasa, hal ini dapat menjadi stimulan anak menjadi kreatif. Dalam kegiatan sehari-hari, saya juga sering melibatkan Attar dalam membantu pekerjaan rumah tangga sederhana, diantaranya mengajak Attar membereskan mainannya agar tidak berserakan, memberi kesempatan pada Attar untuk ikut mengocok telur jika sedang memasak telur (kebetulan telur adalah salah satu lauk favoritnya, hehehe..).

Untuk mendukung kreatifitas anak, saya dan suami menyediakan ruangan yang cukup luas untuk aktifitas bermain anak di dalam rumah. Ruangan untuk bermain anak harus aman, nyaman dan dapat dapat kami pantau saat sedang mengerjakan hal lain. Berbagai macam mainan kami sediakan untuk temannya bermain, diantaranya lego, puzzle, buku gambar lengkap dengan crayonnya, bola, mobil-mobilan dan sebagainya. Kami membebaskan kegiatan Attar dalam bermain selama hal itu positif dan aman bagi jiwanya. Alhasil banyak kreasi yang dia hasilkan dari aktivitas bermainnya, diantaranya menciptakan beragam mainan kesayangan dengan media lego, menggambar obyek yang digemarinya kemudian mewarnainya. Attar pandai berkreasi dengan lego karena sejak kecil sering melihat kakak sepupunya menciptakan berbagai mainan dengan lego, kegiatan sosialisasinya memberi manfaat yang besar bagi Attar dalam membangun kreatifitasnya.

Dan karena Attar anak aktif, maka aktifitasnya tak hanya bermain di dalam rumah. Attar suka bermain di kebun belakang rumah, banyak sekali benda yang dapat dijadikannya mainan. Misalnya, tanah, Attar sering menjadikan tanah sebagai media untuk membuat rumah-rumahan, ranting-ranting kayu yang sudah terlepas dari pohon dijadikannya pistol-pistolan dan kemudian bermain perang-perangan bersama teman-temannya. "Seraaaaang...., duer...duer...duer!", teriak Attar sambil mengarahkan "pistol" ke arah lawan mainnya. Kegiatan bermain di luar rumah memang rentan kuman, namun saya selalu memberi pengertian kepada Attar, setelah selesai bermain kotor-kotoran harus segera cuci tangan, kaki, muka, dan ganti baju, alhamdulillah Attar mau mengikuti nasehat saya, sehingga tak ada alasan bagi saya untuk mengekang ekplorasinya selama itu positif dan tidak membahayakan jiwanya.

Tiap sore jika cuaca tidak sedang hujan, Attar sering bermain bola di halaman depan rumah bersama para tetangga cilik, saat bermain bola Attar kelihatan sekali sebagai anak aktif dan sehat, karena dia yang paling energik berlari mengejar bola meski usianya paling muda diantara teman-teman bermainnya. Attar dan teman-teman ciliknya juga suka bermain sepeda bersama. Kegiatan bermain bersama para tetangga cilik ini menjadi momen spesial bagi Attar, dia terlihat begitu gembira saat sedang berkumpul dengan teman-temannya, tertawa begitu riang, keceriaan terlukis jelas di raut wajahnya. Dan tentunya momen spesial saat masa kanak-kanak akan menjadi kenangannya di masa dewasa, seperti kenangan saya saat kecil dulu, bermain ke sawah bersama teman-teman mencari buah kersen yang tumbuh liar, membuat rumah-rumahan dari batang pohon dan pelepah daun pisang, dan lainnya :). Kegiatan bermain bagi anak selain membuat hatinya senang juga dapat menjadi sarana menumbuhkan kreatifitas anak. Dengan bermain, otak anak akan bekerja secara optimal, karena pada masa golden period sel-sel otak anak sedang mencari koneksi yang berkesinambungan. Jangan pernah membatasi gerak langkahnya selama aktifitasnya dapat membangun kreatifitas positif dan aman bagi jiwanya.

Saat hendak tidur malam, kebiasaan Attar adalah minta didongengkan terlebih dahulu. Mungkin karena sudah terbiasa sejak kecil maka bila belum didongengkan dia belum mau memejamkan matanya :). Setiap malam sedikitnya ada tiga judul cerita yang harus didongengkan. Saya dan suami pun bergantian memberikan dongeng, dari membacakan buku sampai yang kami karang sendiri :). Mendongeng juga dapat menstimulasi kreatifitas anak karena mengaktifkan daya imajinasi si kecil.

Attar mulai bersekolah di Play Group saat usianya 3,5 tahun. Bersekolah juga dapat mengasah dan mengaktifkan kreatifitas anak. Di sekolahnya, Attar sering mengikuti kegiatan out bond yang dilakukan di alam terbuka yang dapat menstimulasi perkembangan kreatifitasnya. Kegiatan out bond di sekolah yang paling digemari Attar adalah  renang, kegiatan memasak, dan bercocok tanam sayur-mayur. Kata gurunya, Attar juga sangat menyukai kegiatan finger painting dan bermain peran yang menunjukkan kreatifitas positifnya. Sebagai Ibu, hal yang membahagiakan bagi saya ketika menyaksikan Attar yang kini berusia 4 tahun tumbuh menjadi anak aktif, percaya diri, mudah bergaul dan kreatif, yang merupakan modal baginya menjalani masa depannya. Dasar dari semua pencapaian ini berasal dari tubuhnya yang sehat, karena dalam tubuh yang sehat tentunya terdapat jiwa yang kuat pula.



Tubuh sehat Attar tak lepas dari kebiasaan baiknya, yaitu mengonsumsi vitamin Seven Seas. Seven seas emulsion mengandung vitamin A, D, E, C, B6 dan omega 3 (DHA) selalu menemani hari-hari Attar, 2 sendok teh sehari cukup membantunya untuk tetap sehat dan bugar, juga mengoptimalkan perkembangan sel-sel otaknya yang membuatnya tumbuh menjadi anak cerdas dan kreatif.

Artikel ini saya ikutkan dalam kontes  blog "Moms and Baby's Diary" yang diselenggarakan oleh Seven Seas Emulsion, semoga bermanfaat ^_^




Sabtu, 02 Februari 2013

Rahasia di Balik Binar Mata Attar


Dialog antara saya dan anak saya di suatu sore.
Attar : " Bunda, lihat, aku bikin pesawat keren lho."
Saya : " Wow, hebat sekali anak Bunda. Bagus sekali, nak, pesawatnya."
Attar : " Attar bikin dua. Ini yang warna coklat besar buat Ayah ya. Dan yang warna kuning kecil buat Bunda."
Saya  : " Terimakasih, sayang, kamu pintar dan baik sekali."

Pesawat keren bikinan Attar terbuat dari lego lho. Saya sempat geli saat dia membuatkan kedua orangtuanya pesawat sesuai dengan ciri fisik ayah dan bundanya, ada-ada saja :). Dari aktifitasnya menciptakan pesawat dengan lego, Attar belajar kreatif dan matematika. Pesawat yang dibuatnya adalah bentuk kreativitasnya. Selain itu dia belajar matematika secara sederhana, yaitu dengan menyebutkan jumlah pesawat, ukuran besar dan kecil melalui hasil karyanya. Dan melalui permainan dengan media lego, Attar dengan mudah memahami macam warna. Attar sangat menyukai permainan lego sejak usianya 2 tahun. Kemampuannya semakin berkembang dari yang awalnya sekedar menyusun lego menjadi mainan sederhana sampai akhirnya dia bisa berkreasi membuat beragam mainan yang lebih rumit sesuai idenya, selain pesawat dia juga pintar membuat mainan lain seperti kereta api, rumah-rumahan, tank, kapal, dan lainnya.


Memahami dunia anak sungguh menyenangkan dan luar biasa. Melihatnya tumbuh dan berkembang mulai dari janin dalam kandungan hingga ia terlahir ke dunia menjadi manusia kecil yang terus bertumbuh yang akan diisi masa depannya oleh orangtua dan sekelilingnya. Seorang anak bagaikan kertas putih dan bersih yang siap dilukis dengan lukisan terindah. Penanaman nilai-nilai kebaikan dan ilmu pengetahuan sejak dini akan menghantarkan anak menjadi pribadi yang mulia dan cerdas yang membuatnya percaya diri dan kreatif dalam merengkuh masa depannya.


Saya adalah Ibu dari Attar, seorang anak balita yang kini berusia 4 tahun. Semenjak anak saya masih dalam kandungan, saya menstimulasinya dengan memberinya asupan gizi terbaik, mendidiknya secara moral melalui belaian kasih sayang, sikap dan tutur kata yang baik, serta mendidiknya secara kognitif dengan mengajaknya mengobrol, bernyanyi, membaca dan bermain.Ketulusan dan kasih sayang orangtua dalam merawat dan mendidik anak adalah modal terbesar bagi anak dalam menghadapi tantangan hidup masa depannya. Hidup di masa depan tentu akan semakin banyak dan berat tantangannya, dan adalah tugas para orangtua untuk menghantarkan putra-putrinya meraih cita-citanya.


Attar adalah lelaki cilik yang baru berusia 4 tahun, namun pengetahuannya akan segala sesuatu cukup menakjubkan. Dia adalah anak cerdas, dia cukup kritis terhadap segala hal. Bertanya tentang ini dan itu, kenapa bisa begini dan begitu. Yup, itu semua tak lepas dari gizi yang diasupnya dari kandungan dan setelah lahir. Saya mengenalkan banyak hal kepada Attar untuk menstimulasi tumbuh kembangnya. Saat Attar berusia 2 tahun, saya sudah mulai mengajarinya tentang fungsi-fungsi vitamin. Misalnya, saat dia makan jeruk, saya bilang kepadanya, "Nak, jeruk ini bagus banget buat tubuh kamu. Bisa bikin sehat karena banyak sekali vitamin C-nya". Saya sangat percaya, anak saya mampu memahami kata-kata saya meski usianya masih sangat belia. Anak-anak terutama yang dalam masa golden period menangkap informasi dengan pesatnya, dan benar saja, di saat usianya 3 tahun Attar sudah fasih menyebutkan macam-macam vitamin. Saat dia makan wortel, mulut mungilnya berceloteh, " Bunda, wortelnya manis. Aku suka banget, ada vitamin A yang bikin mataku sehat dan bersinar kayak bintang", ujarnya dengan mata berbinar :). Attar terampil berkomunikasi, di rumah dia menguasai dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Jawa, sedangkan kemampuan bahasa asingnya baru sebatas kosa kata sederhana, seperti menyebutkan angka 1 sampai 10, ragam warna dan binatang dalam bahasa Inggris. Sebagai orangtua, jangan pernah ragu mengajarkan hal baru bagi anak meski umurnya masih balita, karena milyaran sel otaknya sedang berkembang dengan pesat, jangan sia-siakan masa emas pertumbuhannya terlewat begitu saja.


Mengajarkan anak berbagai macam ilmu tidak hanya dengan teori tapi harus dipraktekkan karena akan lebih mudah diingat dalam benaknya. Untuk mengajarinya tentang kebersihan, saya memulai dari hidup sehat dan bersih. Dan itu sudah melekat pada diri Attar, ketika akan makan cuci tangan dengan sabun. Bila bajunya kotor setelah selesai bermain bola, dia segera minta ganti. Dari contoh-contoh sederhana, anak akan mudah mengikutinya. Mengajarinya berbagi dengan sesama melatih kepekaannya untuk berjiwa sosial. Alhamdulillah Attar suka berbagi makanan kepada teman-temannya. Menasehati anak secara menyenangkan akan lebih mengena sasaran. Saya menciptakan lagu untuk anak saya agar bersikap baik dengan temannya dan sesama, lagu itu adalah lagu nasehat dan anak saya menyukainya, judulnya ANAK BAIK.

Anak baik gak suka mukul
Anak baik gak suka nyubit
Anak baik gak marah-marah
Anak baik suka menolong

Anak baik gak suka mukul
Anak baik gak suka nyubit
Anak baik gak marah-marah
Anak baik suka memberi

Anak baik gak suka mukul
Anak baik gak suka nyubit
Anak baik gak marah-marah
Anak baik anak yang sholeh

Anak baik disayang Alloh
Anak baik disayang ortu
Anak baik disayang teman
Anak baik disayang semua.


Lirik lagu ini terinspirasi dari pengamatan saya terhadap tingkah laku anak-anak di usia 2-5 tahun, anak-anak di usia ini sudah punya naluri untuk memukul, menyubit dan tantrum, sehingga orangtua harus menanamkan nilai-nilai moral sejak dini dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh anak. Seperti yang sudah saya tulis sebelumnya bahwa anak bagaikan kertas putih dan bersih yang siap dilukis dengan lukisan terindah. Dan kitalah para orangtua yang akan lebih banyak mengisi kertas putih dan bersih itu.


Anak cerdas menjadi dambaan setiap orangtua, dan untuk mewujudkannya tentu harus menstimulasi anak dengan kasih sayang, edukasi dan memperhatikan asupan gizi maupun vitamin anak. Anak-anak di masa pertumbuhannya membutuhkan vitamin anak yang memadai untuk membuatnya tetap sehat dan berkembang dengan optimal. Sebagai Ibu, saya sangat selektif dalam memberikan vitamin anak, saya selalu memperhatikan komposisi gizinya berserta fungsinya. Dan karena anak saya masih dalam masa emas pertumbuhannya, saya memberinya vitamin anak yang lengkap, selain harus mengandung berbagai macam vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh harus dipenuhi juga kebutuhannya akan omega 3 (DHA) untuk mengoptimalkan perkembangan otaknya yang akan membantunya dalam berpikir dan berkonsentrasi, apalagi Attar sudah bersekolah di Play Group sehingga sangat membantunya dalam proses belajar.



Saya mempercayakan Seven Seas Emulsion sebagai vitamin anak untuk Attar. Seven Seas mengandung vitamin yang lengkap, yaitu A, D, E, C, B6 dan omega 3 (DHA) dari minyak ikan COD, yang membantu menjaga kesehatan tubuh, kesehatan gigi dan tulang yang kuat. Attar pun sangat menyukai rasa jeruknya yang segar dan alami sehingga memberikan vitamin anak pada Attar menjadi mudah dan menyenangkan.



Tercukupinya kebutuhan akan vitamin dan omega 3 (DHA) nampak dari tubuhnya yang sehat dan binar-binar mata Attar yang bersih, jernih dan tajam. Mata adalah jendela dunia, darisanalah segala macam pengetahuan direspon untuk pertama kalinya. Seven Seas emulsion turut membantu menjaga kesehatan mata Attar. Thank You, Seven Seas Emulsion, berkatmu Attar tumbuh menjadi anak cerdas dan tidak gampang sakit


Tulisan ini saya tulis dalam rangka mengikuti Kontes Blog "Moms and Baby's Diary" yang diadakan oleh Seven Seas Emulsion, semoga bermanfaat ^_^ .