Jumat, 22 Februari 2013

Yuk..., berbatik, yuk!

Dulu, bila mendengar kata batik, kesan pertama kali yang hinggap di benak saya adalah kain tradisional Jawa. Produk kerajinan yang "njawani" alias Jawa banget. Eitts, tapi itu dulu saat masih kecil, dan jangan salah ya, batik tak hanya punya orang Jawa lho, ternyata Indonesia punya banyak sekali macam batik, karena hampir di tiap daerah punya batik, kan?. Batik bagi saya ibaratnya sudah mendarah daging, sejak kecil saya menyenangi batik, apalagi saya asli Jogjakarta, yang notabene  merupakan salah satu kota penghasil dan pelestari batik. Dimana-mana ada pusat pembuatan batik, toko batik, butik batik. Jogjakarta adalah salah satu gudangnya batik di Indonesia. Budaya berbatik di Jogja masih sangat kental, instansi-instansi pemerintah, swasta, dan sekolah-sekolah selalu membumikan batik dengan mengenakannya sebagai seragam setiap hari Jum'at. Budaya berbatik memang harus terus dilestarikan agar batik tak punah di negeri tempatnya dilahirkan. Kalau tidak kita sendiri, siapa lagi donk?


Batik Indonesia sebenarnya banyak sekali ragamnya, hampir di tiap provinsi mempunyai produk batik, sehingga batik yang ada di Indonesia ini sangat kaya akan nilai seni dan budaya. Seiring perkembangan jaman, model baju batik pun semakin beragam mengikuti trend masa kini. Bila dulu memakai baju batik itu terkesan tua, kuno dan "ndeso", maka dengan berbagai inovasi dalam dunia fashion saat ini, batik pun tampil sebagai pakaian yang berkelas dan fashionable. Efeknya, banyak anak muda yang kini mulai menggandrungi baju-baju batik. Kini, untuk memiliki baju-baju batik yang trendy dan elegant, kita dapat dengan mudah menemukannya di butik batik ataupun toko batik. Apalagi saat ini juga mulai menjamur toko batik online yang memudahkan kita untuk belanja dari arah mana saja tanpa harus mendatangi langsung tokonya, cukup ada jaringan internet dan online, maka belanja pun menjadi praktis dan menyenangkan.


Tak bisa dipungkiri, nilai seni yang tinggi pada selembar kain batik membuat bangsa lain begitu memujanya. Batik adalah warisan leluhur yang telah menjadi ciri khas bangsa Indonesia dan selamanya tetap menjadi milik orisinil Indonesia. Oleh karenanya, sebelum batik diklaim sebagai produk lokal negara tetangga, sudah saatnya bangsa Indonesia melindungi batik untuk tetap lestari di bumi pertiwi. Dan sekarang kita dihadapkan pada masalah baru, akhir-akhir ini ada "batik" tiruan dari negara lain, tapi tentu saja itu bukanlah batik, seperti yang telah ditegaskan Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Ibu Mari Elka Pangestu. Duh, rasanya nyesek dada ini melihat batik Indonesia ditiru negara lain, hal ini menjadi keprihatinan bersama bagi kita semua karena produk dari luar itu sudah mulai membanjiri Indonesia, sungguh ironi negara penghasil batik mengimpor produk batik palsu dari negara lain, ini harus menjadi perhatian serius dari Pemerintah untuk segera ditindaklanjuti demi melindungi batik. Kalau sudah begini, jiwa patriotisme saya bisa langsung pada level tertinggi.


Kita harus bangga berbatik, orang luar negeri saja mengagumi batik dan bangga mengenakannya, kenapa kita tidak?. Wujud apresiasi terhadap karya seni batik dapat kita tunjukkan dengan berbatik. Melindungi para pekerja batik yang semakin langka dengan membeli produk-produknya agar mereka tetap survive menghasilkan batik. Di Yogyakarta, anak-anak Sekolah Dasar (SD) mendapatkan pelajaran membatik sebagai pelajaran muatan lokal wajib, tentu hal ini merupakan angin segar bagi kelestarian batik di Indonesia. Dengan memberikan ilmu membatik pada generasi muda diharapkan batik tak akan punah dari negeri ini. Semoga matapelajaran  ini tak hanya diwajibkan di Yogyakarta saja tapi di daerah lain perlu dicanangkan juga.


Saya sendiri adalah penggemar batik. Cukup mudah menemukan batik di kota kelahiran saya. Begitu banyak perajin batik yang masih setia dengan mata pencahariannya, terutama di daerah Bantul Yogyakarta. Batik produksi Bantul, baik yang tulis maupun cap, terkenal memiliki kualitas yang unggul. Produknya termasyur dengan kainnya yang dingin, halus, motifnya yang bagus dan warnanya yang awet. Batik koleksi saya cukup banyak, baik itu dalam bentuk kain batik yang masih utuh maupun dalam bentuk lain, diantaranya blus, celana, gamis, daster, baby doll, tas ransel, tas laptop, gendongan bayi, dan lainnya. Belum lagi jika ditambah koleksi batik milik suami dan anak, bisa-bisa gak muat lemari saya :). Saat suami sedang ada tugas dinas ke luar daerah biasanya batik adalah oleh-olehnya, sehingga koleksi batik saya tak hanya Batik asal Yogyakarta saja lho, namun dari Sabang sampai Merauke, ada batik Pekalongan, batik Bali, batik Aceh, bahkan batik Papua. Ini menjadi salah satu bukti kecintaaan saya terhadap budaya Indonesia. Semua batik bagus dan punya ciri khas yang menggambarkan kecirian budaya masing-masing daerah di Indonesia. Alangkah kayanya negeri ini, dari produk batiknya saja sudah sangat beragam dan mencerminkan kebinekaan.

Kain batik Aceh koleksi saya


Kain batik tulis Jogja koleksi saya


 Kain batik Bali koleksi saya


Kain batik Papua koleksi saya


Saya berbatik tidak hanya saat acara resmi, namun juga saat aktifitas santai, seperti rekreasi ke pantai, gunung, saat jalan-jalan ke mall, atau bahkan saat tidur, upss.. kalau yang ini pakai batik dalam bentuk daster atau baby doll donk ya, hehehe. Setidaknya, itu menjadi bukti bahwa batik sangat luwes dikenakan dalam suasana, nuansa dan acara seperti apapun juga. Kesenangan saya dalam berbatik juga ditiru anak saya, Attar, meski usianya masih 4 tahun namun koleksi batiknya lumayan juga lho. Tiap hari Jum'at, sekolahnya mewajibkan berbatik, alhasil kegemarannya berbatik tersalurkan di hari itu. Bagi saya, berbatik itu seru abis :). Dengan berbatik, saya tetap bisa tampil kece sekaligus menunjukkan jati diri bangsa, apalagi yang namanya mode sekarang ini sudah sangat banyak pilihannya ya, sehingga tak ada lagi kesan "ndeso". Sebagai masyarakat awam, yang bisa saya lakukan untuk ikut melindungi batik adalah dengan sering belanja produk-produk batik, baik itu di toko batik, butik batik, batik online, maupun langsung ke perajin batiknya. Dengan begitu, Insya Alloh batik akan tetap lestari di bumi pertiwi. Yuk..., berbatik yuk.

 Saya dalam balutan blus batik Bali, kece ya? ^_^


Attar makin cute deh berbusana batik ^_^


Tas Ransel batik keren juga lho tuk jalan-jalan ke Pantai ^_^

Artikel ini saya ikutkan dalam lomba KONTES BLOG AKU BERBATIK yang diselenggarakan oleh www.berbatik.com, semoga bermanfaat dan dapat menginspirasi.



 
a target="_blank" href="http://www.berbatik.com">



3 komentar:

  1. siang Bunda, perkenalkan nama saya Asther...
    Saya mau minta ijin memakai foto "Kain BAtik Aceh koleksi saya" diatas untuk keperluan image kalendar.
    Apakah boleh? Bunda bisa hubungi saya si email saya : asther.yang@gmail.com
    Terima Kasih Bunda

    BalasHapus
  2. siang Bunda, perkenalkan nama saya Asther...
    Saya mau minta ijin memakai foto "Kain BAtik Aceh koleksi saya" diatas untuk keperluan image kalendar.
    Apakah boleh? Bunda bisa hubungi saya si email saya : asther.yang@gmail.com
    Terima Kasih Bunda

    BalasHapus