Minggu, 24 Februari 2013

Tips Pintar untuk Anak Susah Makan

Saat Attar lahir 4 tahun yang lalu, atau tepatnya pada 16 Januari 2009, saya mulai belajar memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi tiap tahapan usianya. Saya memulainya dengan memberikan ASI eksklusif dari 0 hari sampai usianya 6 bulan. Produksi ASI yang berkualitas dan berlimpah membuat tubuh baby Attar sehat dan montok sekali saat itu.  Perkembangannya pun pesat, saat usianya baru 50 hari Attar sudah dapat tengkurap sendiri tanpa saya bantu. Saat usianya 6 bulan, Attar sudah dapat duduk mandiri dan tumbuh gigi serinya yang atas. Bagi saya momen-momen itu adalah hal menakjubkan dan suatu anugrah bagi saya. Apalagi sebelumnya saya mempunyai kekhawatiran tak dapat memberinya ASI Eksklusif. Namun segala kekhawatiran saya sirna setelah saya dapat melaui 6 bulan pertama dalam kehidupan Attar untuk memberikan haknya sebagai wujud kasih sayang dan pemenuhan kebutuhan gizi untuknya. Dampak pemberian ASI Eksklusif itu sangat nyata, alhamdulillah Attar tak pernah sakit dalam masa 6 bulan awal kehidupannya, daya tahan tubuhnya bagus sekali. Bagi para Ibu yang baru saja melahirkan, yuk beri ASI Eksklusif tuk buah hati tersayang agar pertumbuhannya optimal dan terhindar dari penyakit.

Gambar Attar saat usia 50 hari dan 2,5 bulan


Gambar Attar saat usia 6 bulan, sudah duduk sendiri

Setelah usianya 6 bulan, saya mulai mengenalkannya Makanan Pendamping ASI (MPASI) dan tetap terus memberinya ASI sampai usianya 3 tahun. Pada awal pengenalan MPASI, saya mencoba memberinya biskuit bayi yang direkomendasikan Dokter Spesialis Anak (DSA), karena saat itu jujur saja saya masih belum pintar memasak bubur dan sedang bereksperimen dengan berbagai masakan bayi rumahan, maklumlah saya tinggal berjauhan dari orangtua, jadi semuanya serba mandiri :). Setelah bereksperimen berulangkali, akhirnya saya bisa juga membuat MPASI sendiri dan sukses, baby Attar pun sangat lahap memakannya, horeeee, saya girang banget!. Sampai usianya 9 bulan, saya memberinya makan sekali dalam sehari sesuai anjuran DSA, selebihnya masih ASI. Makanan favorite anak saya saat itu adalah bubur kuning telur seledri. MPASI buatan saya ini selalu ludes disantap baby Attar, seneng deh rasanya, berhasil membuat makanan yang pas dengan selera anak. Dan saya pun semakin rajin membuat variasi masakan untuk Attar.


Namun, bukanlah tanpa kendala memberi makan pada anak. Sebagai Ibu muda dan baru pertama kalinya punya anak tentu banyak sekali yang harus saya pelajari. Masalah mulai muncul saat anak sudah mulai bosan dengan rutinitas makannya. Yang pada awal pengenalan hanya makan sekali sehari, kemudian saat memasuki usia 9 bulan menjadi dua kali sehari dan setelah menginjak 1 tahun mulai tiga kali sehari. Dan ternyata, semakin padat jadwal makan anak membuat anak kurang menikmati rutinitas makannya. Meskipun makanan selalu saya buat variasi, namun yang namanya mood makan anak tak bisa ditebak. Dalam soal makan, Attar terbilang fluktuatif, terkadang makannya banyak dan lahap, namun ada kalanya cuma makan sedikit dan kurang bernafsu.


Saat usia Attar menginjak 1+, dia sempat menjadi picky eater, pemilih banget soal makanan. Kalau sudah senang sama ikan, bakalan ikan terus yang dicari, kalau maunya makan sop ya sop saja, tidak mau nasi maupun lauknya, sampai pusing deh :(. Saya sering berpikir, kalau begini terus, maka kebutuhan gizi Attar bisa tak terpenuhi. Apalagi semenjak bisa berjalan di usianya 1 tahun, berat badan naiknya tak signifikan tiap bulannya, karena selain mulai picky eater aktifitasnya  pun super aktif, seperti tak punya rasa capek. Padahal di masa pertumbuhannya, kebutuhan gizi harus terpenuhi agar tumbuh kembangnya optimal. Sebagai Ibu yang lumayan melek ilmu, saya tertarik belajar memahami konsep gizi seimbang, saya bisa mendapatkannya dari buku, internet, seminar, maupun bertanya-tanya dengan budhe-budhenya Attar yang berprofesi sebagai dokter. Dalam menyiapkan makanan untuk anak saya yang masih dalam golden period, saya harus memperhatikan jenis makanannya, jumlah/porsinya dan jadwal makannya. Jenis makanan anak saya sebisa mungkin memenuhi fungsi triguna makanan yang dianjurkan, yaitu zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.


Meski makanan yang saya buat untuk Attar telah memenuhi kebutuhan gizi di usianya, namun sikap picky eaternya membuat asupan gizinya kurang optimal. Picky eater dan aktifitasnya yang tinggi membuat berat badan Attar mulai susah naik, meskipun naik tapi hanya tipis, tak sepesat saat usianya masih dibawah 1 tahun. Saya bawa Attar ke DSA, saya konsultasikan kesehatannya sekalian melengkapi imunisasinya. Dokter yang memeriksa mengatakan Attar sangat sehat, aktif dan ceria, berarti tak ada masalah dengan kebutuhan gizinya. Status pertumbuhannya normal, gemuk bukan jaminan anak sehat, tak ada yang perlu dirisaukan, kata DSA kepada saya. Hemmm, jadi tenang deh hati saya mendapat nasehat seperti itu dari DSA.


Nasehat dokter saya jadikan semangat agar saya bisa lebih baik lagi dalam memenuhi kebutuhan gizi anak. Dan karena permasalahan anak saya yang picky eater dan sering bosan dengan rutinitas makannya, maka saya mulai bergerilya mencari-cari tips lewat dunia maya, baca-baca artikel di majalah online, blog, beli tabloid dan majalah tumbuh kembang, dan bertanya-tanya kepada yang sudah senior, hal apa sih yang bisa membuat acara makan anak menjadi menyenangkan dan ditunggu-tunggu. Akhirnya saya dapat ide dari artikel majalah online. Disitu ada tips menarik, yaitu membumbui makanan anak dengan cerita, mengaduknya penuh dengan kejutan. Nah, seketika saya malah jadi teringat masa kecil saya ketika masih disuapi Ayah saya. Saya disuapi ayah sampai umur 5 tahun, tentu memori itu masih saya ingat dengan jelas sampai sekarang. Ayah(alm) sering menyuapi saya dengan cerita-cerita lucu yang membuat acara makan saya menyenangkan. Ternyata, tips dalam artikel itu telah dipraktekkan oleh Ayah saya sedari dulu. Tak ada salahnya saya praktekkan ulang tips pintar dari Eyang kakung (kakek) Attar yang mirip dengan tips artikel di salah satu majalah online. Dan ternyata benar, Attar mirip saya, dia sangat menyenangi cerita lucu, dan dia begitu menikmati acara makannya, sesekali dia tertawa terbahak-bahak, tak terasa makanannya pun habis dilahapnya, yeahhh..., berhasil! ^_^


Seiring berjalannya waktu, keterampilan berbahasanya bertambah pesat. Di usia 3 tahun, Attar sudah pandai sekali berkomunikasi, semua kata-kata saya dapat dicernanya dengan baik. Dan saat itulah Attar siap untuk saya ajak komunikasi dua arah. Dalam kaitannya dengan tema ini, saya mengajak komunikasi dengannya untuk menentukan makanan yang hendak disantapnya. Tiap akan makan, saya bertanya padanya. 
"Nanti siang enaknya kita makan apa ya, Mas Attar?"
"Makan nasi sama Ayam goreng", jawabnya cepat.
"Oke, tapi sayurnya apa ya, biar BABnya Mas Attar lancar?"
"Brokoli kriuk", jawabnya lagi.
Ini salah satu obrolan saya dengan Attar ketika akan makan. Jadi, saya melibatkannya dalam mengambil keputusan tentang menu apa yang dia inginkan. Jika anak ikut dilibatkan dalam mengambil keputusan dalam menu makannya, dia akan dengan senang hati menghabiskan makanannya. Pelajaran moralnya, sang anak akan berlatih tanggung jawab terhadap keputusannya. Ini salah satu tips pintar dari saya ya, Moms :).


Selain melibatkannya dalam mengambil keputusan tentang menu apa yang dikehendakinya, saya juga tak ragu mengajaknya ke dapur. Masa anak-anak kan masa bereksplorasi, biarkan anak turut membantu di dapur sebagai bentuk eksplorasinya. Misalnya, dengan memintanya mengambilkan bawang putih, bawang bombay, bawang merah, garam, gula dan sebagainya. Attar sudah pintar sekali lho dengan bumbu-bumbu dapur dan macam-macam sayuran, walaupun anak lelaki tak ada salahnya diajak ke dapur kan Moms, koki-koki handal itu biasanya juga dari kaum adam kan ya? :). Yang paling disenangi Attar saat ke dapur adalah kegiatan mengocok telur dicampur sayur, telur dadar sayuran adalah salah satu makanan favorite anak saya. Selain itu dia juga sangat bersemangat membantu saya ketika sedang memasak spaghetti ayam yang juga menjadi makanan favorite anak saya. Meski hobi makan spaghetti, saya tak melupakan fungsi dari triguna makanan, simak komposisinya : mie spaghetti sebagai zat karbohidrat, ayam sebagai zat pembangun, dan tomat segar sebagai zat pengatur. Bumbu-bumbu jumlahnya secukupnya dan tak memakai pengawet maupun MSG, semua segar dan alami. Saya sangat bersyukur, Attar sangat menyukai sayuran dan buah sehingga saya tak perlu sembunyi-sembunyi dalam memberikan sayur dalam makanan sehari-hari. Dengan melibatkan anak dalam proses memasak, dia akan merasa bangga telah ikut membuat masakan yang lezat dengan jerih payahnya, sehingga saat makan dia akan lebih menikmati. Ini tips pintar lainnya dari saya ya, Moms :).

Attar membantu mengocok telur & makan dengan lahap hasil karyanya :)


Attar lahap makan Spaghetti ayam hasil kreasinya bersama Bunda :)


Tips pintar berikutnya, sering-sering mengajak teman-temannya untuk makan bersama di rumah. Kegiatan makan bersama dengan teman-teman bermainnya juga akan membangkitkan nafsu makan sang anak. Apalagi saat ini Attar masih menjadi anak tunggal sehingga dia sangat senang bila saat makan ada temannya. Makan bersama juga melatih kompetisi yang sehat, karena anak termotivasi untuk tak mau kalah dengan temannya dalam hal makan sehingga cepat menghabiskan makanannya. 

Gambar Attar di suatu sore, makan Bakso Sapi  sebagai makanan selingan
bersama saudara2 sepupunya :)


Dan, tips pintar saya yang satu ini sangat jitu untuk dipraktekkan, yaitu memberinya vitamin Seven Seas. Seven Seas Emulsion mengandung vitamin yang lengkap yaitu A, D, E, C, B6 dan omega 3 (DHA) dari minyak ikan Cod yang membantu dalam menjaga kesehatan tubuh, kesehatan gigi dan tulang yang kuat, sehingga sangat bagus untuk menunjang tumbuh kembangnya dan turut memenuhi kebutuhan gizi anak. Selain itu, vitamin Seven Seas juga dapat membantu dalam meningkatkan nafsu makan anak. 



Saya memberikan vitamin Seven Seas kepada Attar 15 menit sebelum makan paginya sebanyak 2 sendok teh. Sebenarnya tak ada aturan baku, diminum setelah atau sebelum makan. Namun saya lebih memilih memberikannya sebelum makan pagi. Alasannya, karena dalam keadaan lambung kosong, vitamin akan lebih mudah terserap ke dalam tubuh, sehingga efeknya lebih optimal. Dan menariknya lagi, beberapa saat setelah minum vitamin, lambung akan terangsang untuk mengirim sinyal ke otak, pesannya tentu saja "aku lapar", hehehe, dan si anak pun akan lebih nafsu makannya lho ^_^. 

Rasa jeruknya yang alami & segar membuat Attar
sangat senang minum vitamin Seven Seas

Berkat ketelatenan dan kesabaran seorang Ibu dalam mencari solusi masalah makan pada anak, tentunya sang anak tak akan kekurangan asupan gizi di masa emas pertumbuhannya. Meski Attar tak gemuk, tapi satus pertumbuhan dan gizinya normal, di usianya yang sekarang 4 tahun 1 bulan, Attar memiliki tinggi badan 105 cm dan berat badan 16 kg. Tak gemuk namun juga tak kurus, ideal sekali di usianya, aktifitasnya yang tinggi dan kecerdasannya menjadi bukti Attar anak yang sehat dan kuat fisik maupun psikisnya. 


Semoga tulisan ini dapat menjadi bagian dari tips pintar yang dapat diaplikasikan untuk Mom semua dalam mengatasi anak susah makan dan semoga dapat menginspirasi. 

Tulisan ini saya ikutkan dalam kontes blog "Moms and Baby's Diary" yang diadakan Seven Seas Emulsion.

3 komentar:

  1. bunda.. blog nya jngn tulisan orange gitu, sakit mata bacanya. sdh hp layar kecil. puyeeng mata.

    BalasHapus
  2. bunda.. blog nya jngn tulisan orange gitu, sakit mata bacanya. sdh hp layar kecil. puyeeng mata.

    BalasHapus