Senin, 09 Agustus 2010

Happy Ramadhan

MARHABAN YAA RAMADHAN...

Alhamdulillah, tak terasa sebentar lagi sudah memasuki bulan suci ramadhan 1431 H. Bulan Agung yang penuh rahmat, barokah dan ampunan dari Allah SWT. Ramadhan tahun ini adalah yang ke-3 kalinya saya lalui bersama suami tercinta dan ke-2 kalinya saya lalui bersama buah hati tercinta.



Dua tahun yang lalu, merupakan Ramadhan yang cukup berat saya lalui karena dalam kondisi sedang hamil muda. Waktu itu kandungan saya baru menginjak bulan ke-5. Sejujurnya dilema sekali waktu itu, antara puasa atau tidak. Waktu konsultasi ke dokter kandungan, dokter menganjurkan untuk tidak berpuasa demi kesehatan janin. Sedangkan dari ortu dan mertuaku menganjurkan untuk berpuasa, karena menurut mereka hamil tak menghalangi berpuasa dan bahkan baik untuk kesehatan jasmani maupun rohani anak sejak dalam kandungan.



Aku yang memang baru saja terbebas dari segala mual-muntah sangat ingin memberikan yang terbaik untuk janin yang sedang tumbuh pesat dalam rahimku. Rasanya ingin sekali menghajar semua makanan untuk mengejar ketertinggalanku di trimester pertama. Di awal-awal kehamilan, aku memang sangat susah makan, mual-muntah menjadi hal yang sangat lumrah kala itu. Dan waktu itu, aku memang dihadapkan pada pilihan sulit, antara puasa dan tidak. Aku bertanya kepada kakakku yang kebetulan paham tentang hukum Islam, dan beliau pun punya argumen yang agak berbeda dengan ortu dan mertuaku.

Kata kakakku, ibu yang hamil dan menyusui mendapat keringanan untuk tidak berpuasa, seperti keringanan yang diberikan pada orang sakit dan musafir, meskipun kalau kuat boleh juga untuk berpuasa. Dan aku, yang mulai tumbuh jiwa keibuan yang ingin selalu melindungi dan menjaga kesehatan anaknya masih juga bingung, namun setelah melalui suatu perenungan yang panjang lahirlah suatu prinsip. Aku akan tetap berpuasa meski merasa takut dan kasihan dengan baby dalam perutku, karena aku yakin, Allah akan menolong, mendengarkan doa dan menjaga kesehatan orang yang berpuasa, dan kalau sudah tidak kuat harus berbuka. Alhamdulillah..., semua berjalan dengan baik meskipun pada jam-jam sore aku harus banyak berbaring karena merasa lemas. Akhirnya puasa kala itu bisa ku lalui dengan cukup baik dan hanya bolong dua hari. Dan..., beberapa bulan kemudian bayiku pun lahir dengan sehat dan kuat, terimakasih Allah, Engkaulah Sang penjaga sejati makhluk-makhlukmu.



Saat puasa tahun kemarin, aku sama sekali tidak ikut berpuasa karena sedang menyusui bayiku. Memang waktu itu bayiku sudah berumur 7 bulan, sudah mendapat ASI Eksklusif, tapi bayiku belum mau makan makanan pendamping ASI, jadi mau tidak mau ASI masih menjadi kebutuhan utamanya. Tahun kemarin aku membayar dengan fidyah.



Ramadhan tahun ini, bayiku sudah berusia 19 bulan, meskipun belum disapih, aku berencana untuk bisa berpuasa. Masih kasihan juga sama anakku karena yang dia suka hanya ASI, susu yang lainnya kurang disuka, apalagi akhir-akhir ini sedang susah makan. Ya Allah berilah kemudahan dan kelancaran dalam menjalankan ibadah puasa di Ramadhan tahun ini. Semoga putra kesayangan kami tidak rewel dan selalu Kau berikan kesehatan, keselamatan, dan perlindungan. Amin yaa Robbal 'alamin...
 
Kami sekeluarga mengucapakan selamat menjalankan ibadah puasa dan ibadah-ibadah lainnya di bulan suci Ramadhan. Semoga semuanya berjalan lancar dan diterima semua amalan ibadahnya oleh Allah SWT, amin...:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar