Senin, 16 Agustus 2010

CURAHAN HATI DARI SEORANG SAHABAT

wuih..., lama banget jari-jemariku ga cuap-cuap di Blog ini. Kali ini saya ingin sekali berbagi cerita tentang curahan hati salah seorang sahabat dalam mengurus anak-anaknya yang masih sangat kecil. Seorang sahabat waktu jaman kuliah di UGM, orangnya sangat aktif di UKM kampus UGM.



Sahabat saya ini memang sangat aktif di masa kuliah, seperti tak punya rasa capek sedikitpun. Waktu itu hari-harinya tercurah untuk salah satu UKM di UGM. Dia sangat menikmati perannya sebagai sekretaris UKM tersebut. Hampir tak ada waktu berlebih dalam hidupnya selain untuk kuliah dan kegiatan UKM. Meskipun aktifitas di UKM menyita banyak waktunya, dia tetap lulus kuliah meski agak molor dibanding lainnya. Sahabat saya terlihat sangat energik pada masa-masa itu. Dan setelah sekian tahun tak jumpa, sahabat saya ini sudah menikah dan menjadi ibu dari dua anak. Sampai sekarang pun, saya belum pernah jumpa langsung, kami hanya bertukar kabar melalui sms.



Kondisi sahabat saya yang sekarang sangat berbeda dengan kondisi semasa kuliah dulu. Mengurus UKM yang kegiatannya seabrek-abrek itu tidak bisa disamakan dengan mengurus anak, sangat jauh berbeda. UKM adalah benda mati, sedangkan anak benda hidup yang perlu kehati-hatian dalam merawatnya. Kehidupannya sekarang benar-benar tercurah untuk kedua anaknya. Anaknya memang masih kecil-kecil, anak pertama umur 2 tahun, anak ke-2 baru 3 bulan. Mengikuti suaminya yang kerja di Jogja, mereka tinggal di suatu kontrakan di daerah Sleman. Bisa dibayangkan betapa repotnya sahabat saya ini dalam mengurus kedua buah hatinya, tanpa ada yang membantu. Menurut penuturannya, dia sangat kesulitan mencari baby sitter. Alhasil sampai sekarang, dia mengurus semuanya sendiri. Dari cerita sahabat saya ini, sekarang tak ada lagi waktu yang tersisa untuknya. Pekerjaannya sebelum menikah dulu sudah ditinggalkannya demi mengurus kedua buah hatinya. Kedua anaknya mempunyai jam tidur yang berbeda, bila anak yang satu tidur maka anak yang satunya melek, jadi tak ada waktu istirahat untuknya. Anak pertama belum bisa dilepas begitu saja karena umurnya baru 2 tahun. Anak pertamanya baru mau tidur diatas jam 2 malam. Bisa dibayangkan betapa terkurasnya energi seorang ibu yang begadang seharian penuh. Mengurus anak dan mengurus pekerjaan rumah tangga tanpa henti, seorang diri. Padahal sahabat saya ini melahirkan secara caesar, seharusnya banyak istirahat agar luka operasi sembuh benar.



Perlu diketahui, sahabat saya melahirkan kedua anaknya secara caesar. Menurut peraturan medis, ada jarak minimal 3 tahun untuk hamil lagi bila proses kelahiran dilakukan secara caesar. Namun, apa boleh buat, sahabat saya hamil lagi disaat anaknya baru berumur 1 tahun. Dia tetap merawat janin dalam kandungannya dengan baik. Hingga pada saatnya melahirkan, prosesnya pun kembali caesar. Namun, proses kelahiran anak yang ke-2 ini begitu berat. Karena sahabat saya hampir sakaratul maut dalam berjuang melahirkan. Masih penuturannya via sms, waktu melahirkan tekanan darahnya naik tajam sampai 180 kemudian turun drastis menjadi 40. Sahabat saya sampai megap-megap. Kematian sudah didepan matanya kala itu. Dan Alhamdulillah..., sahabat saya tertolong dan bayinya pun lahir dengan sehat wal afiat. Kejadian itu membuat sahabat saya masih ketakutan, mungkin bahasa kerennya trauma, dan katanya kapok punya anak lagi...(??????).



Cerita sahabat saya ini menjadikan inspirasi untuk menulis lagi. Saya bisa memetik hikmah dari semuanya ini, bahwa mengurus anak memang bukanlah hal yang mudah, begitu mulianya seorang ibu itu. Sangat tepat bila Allah memberikan penghargaan yang sangat tinggi kepada para ibu yang telah melahirkan dan membesarkan anak-anaknya. Dalam Islam, Surga adalah di telapak kaki ibu. Muliakan Ibumu, Ibumu, Ibumu, dan baru Ayahmu, begitulah nabi Muhammad SAW mengajarkan untuk menghormati seorang Ibu. Dan bagi para suami, bantulah istri kalian dalam mengurus anak dan pekerjaan rumah tangga, jangan biarkan seorang istri terforsir tenaga dan pikirannya. Mereka butuh perhatian dan kasih sayang dari suami. Ingat-ingatlah dengan baik tujuan kalian menikah dulu. Dan sebaik-baik lelaki adalah yang memuliakan istrinya.



Semangat ya...., duhai sahabat, saya yakin Allah akan membantumu. Allah tidak tidur, DIA yang akan melindungimu dan anak-anakmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar