Selasa, 18 Mei 2010

Fenomena Baby Blues...

Kali ini saya tertarik menulis tentang baby blues karena banyak teman saya yang sedang mengalaminya. Baby blues adalah stress setelah melahirkan. Sindrom baby blues emang bisa mengena ke siapa saja tanpa pandang bulu. Dan kebanyakan baby blues mengena para ibu muda yang baru mempunyai satu anak. Tanpa saya sadari, saya sendiri juga pernah merasakan sindrom ini. Bisa dibayangkan, setelah melahirkan secara normal dengan penuh perjuangan antara hidup dan mati, saya harus mengurus bayi sendiri, semua saya lakukan sendiri, hanya pas memandikan bayi saja saya ditolong ibu saya sampai bayi saya umur 1 bulan. Beradaptasi dengan kebiasaan baru yang memerlukan tenaga dan perhatian ekstra. Belum lagi kalo bayi suka begadang, terkuras sudah segenap energi para ibu muda.



Sebenarnya penyebab baby blues sangat banyak, diantaranya ;

- Kecapekan

- Faktor hormonal

- Takut bayi sakit atau bahkan meninggal

- ASI tidak lancar

- Kurangnya perhatian suami ataupun keluarga kepada Ibu yang baru saja melahirkan

- Perasaan tidak berguna

- Stress

- dll

akibatnya bisa macam-macam, misalnya menangis, perasaan ingin teriak keras-keras, dll.

Lalu, apa yang sebaiknya dilakukan agar para ibu muda tidak mengalami baby blues. Menurut saya, yang paling penting adalah perhatian suami dan keluarga kepada Ibu yang melahirkan dan bayi yang baru dilahirkannya. Kalau suami maupun keluarga saling bahu-membahu dalam mengurus bayi pasti akan meminimalisasi resiko baby blues. Dukungan orang-orang terdekat akan meringankan beban yang harus dipikul para ibu muda dalam beradaptasi dengan dunia barunya. Sehingga seorang Ibu yang habis melahirkan bisa tetap ceria menjalani hari-hari barunya dan bisa merawat si kecil dengan penuh sukacita.



Ibu yang baru melahirkan sebenarnya harus banyak istirahat, namun bagi Ibu yang memberikan ASI Eksklusif memang harus standby menemani bayi, jadi waktunya full untuk si kecil. Jika bayi begadang, otomatis ibu pun akan begadang menemani bayinya. Agar Ibu tidak kecapekan sebaiknya ketika bayi tidur, Ibu ikut tidur, sehingga Ibu yang habis melahirkan harus dibebaskan dari tugas mencuci, menyetrika, memasak, bersih-bersih rumah dan sebagainya agar bisa fokus kepada si kecil dan tidak terlalu kecapekan. Minimal dalam dua bulan pertama pasca melahirkan, seorang Ibu harus free dari aktifitas kerjaan rumah tangga, untuk memulihkan kesehatan dan beradaptasi dengan kesibukan barunya. Oleh karenanya, seorang suami harus bijaksana dalam menghadapi hal ini agar istri tidak terfosir tenaga maupun pikirannya. Kasihan kan kalo istrinya terfosir, ntar cepet tua...:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar