Kamis, 12 Desember 2013

MENGAJARKAN ANAK SENANG BERBAGI

Berbagi atau bersedekah adalah salah satu kegiatan positif yang saya tanamkan kepada anak saya. Pembiasaan berbagi sejak dini melatihnya untuk mempunyai kepekaan sosial dan empati terhadap sekelilingnya. Seorang anak yang terlahir di dunia bagaikan kertas putih nan bersih yang siap diisi dengan tulisan dan lukisan terindah. Baik buruknya isi kertas tergantung peran orangtua dalam menorehkannya, meski lingkungan juga mempunyai andil yang tidak sedikit. Namun, tetap kita lah para orangtua yang akan menjadi pengisi utama, terutama pada awal masa kehidupan seorang anak.

Berbagi harus dijadikan salah satu nilai yang perlu diajarkan kepada anak karena jika tidak dilatih sejak kecil kebiasaan baik ini sulit untuk diterapkan di masa dewasanya. Saya menanamkan kebiasaan berbagi melalui tindakan nyata dan dongeng-dongeng sebelum tidur. Salah satu contohya adalah mengajaknya berbagi makanan dengan para tetangga dekat dan melibatkan anak saya dalam menyiapkan makanan yang akan dibagikan tersebut. Terkadang dia pun bertanya,
“Bunda, kenapa makanan ini harus dikasih ke orang? Attar kan juga suka makanan ini.”
“Mas Attar, kalau kita memberi sesuatu kepada orang lain itu harus yang baik, yang kita sendiri juga menyukainya. Mas Attar tidak usah khawatir, Bunda juga menyisakan makanan ini untukmu sayang.”

Dengan pertanyaan kritisnya itu saya menjelaskan bahwa berbagi kepada sesama itu yang paling baik adalah benda maupun makanan yang kita senangi juga. Dan dengan memberikannya teladan dan pengertian secara terus-menerus jiwa sosialnya akan terus tumbuh di dalam hatinya.

Dalam menanamkan nilai-nilai kebaikan pada anak tidak perlu dengan teori yang panjang lebar dan muluk-muluk karena mereka belum memahaminya. Nilai-nilai yang disampaikan akan lebih mengena jika dilakukan dengan tindakan nyata. Anak adalah sang peniru ulung yang memiliki rekaman memori yang begitu kuat. Oleh karenanya pembiasaan hal baik di depan anak sangat berguna dalam membentuk moralnya.

DAN ATTAR PUN SENANG BERBAGI
Attar adalah putra pertama saya yang bulan Januari nanti tepat berusia lima tahun. Saat ini dia masih duduk di bangku sekolah jenjang TK A (nol kecil). Pembiasaan berbagi yang saya tanamkan pada Attar telah menjadi bagian dari kehidupan sosialnya baik di lingkungan sekolah maupun sekitar tempat tinggal.

Setiap hari Attar saya bekali makanan sehat untuk dibawanya ke sekolah. Bekal yang saya bawakan biasanya dalam jumlah yang banyak karena saya tahu Attar senang berbagi makanan dengan temannya. Adalah guru sekolahnya yang memberitahu kebiasaan baik Attar dalam berbagi kepada teman-temannya.

Saking semangatnya dalam berbagi, dia rela hanya makan sedikit dari bekalnya. Pernah dia kelaparan sampai rumah karena bekalnya habis padahal saya menyiapkan bekal yang lebih banyak dari biasanya. Setelah saya tanya apakah bekalnya tidak dimakan, Attar menjawab bekalnya dimakan tapi hanya sedikit karena banyak temannya yang diberi. Katanya dia kasihan sama teman-temannya yang kepingin mencicipi bekalnya.

KEBIASAAN BERBAGI DAPAT MEMPERBANYAK TEMAN 
Kebiasaannya dalam berbagi memudahkannya dalam bergaul sehingga Attar mempunyai banyak teman bermain. Selain itu, kebiasaan baiknya itu juga membuatnya disukai teman-temannya, dia pun sering diberi makanan bekal yang dibawa temannya di sekolah. Kegiatan berbagi memberi efek positif pada Attar dan teman-temannya. Kini teman-temannya pun turut senang berbagi. 

Saya senang dan bersyukur Attar mampu menerapkan nilai-nilai yang saya ajarkan dalam kehidupan kesehariannya. Bunda bangga sama kamu, nak, tetaplah menjadi seorang yang dermawan di sepanjang usiamu. Bunda sayang Attar ^^.



Attar yang selalu energik dan ceria ;)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar